Ruyu, Si Ayam Jago bagian 2



Hasil gambar untuk gambar ayam jago merah
image by google


Berhari-hari Ruyu mengikuti permintaan temannya. Tidak berkokok di dekat kandanng mereka, melainkan pergi menjauh. Selama itu pula Bebek, Mentok, dan Angsa selalu terlambat mencari makan. Mereka terbangun ketika matahari sudah tinggi. Tentu saja makanan yang biasa mereka cari dengan mudah di pagi hari sudah menjadi santapan ayam-ayam lainnya. Perut mereka lebih sering kosong hingga sore menjelang kepulangan ke kandang.


Sore ini Bebek, Mentok, dan Angsa menunggu kepulangan Ruyu di depan kandang. Melihat sosok Ruyu yang berjalan dengan jengger merahnya, Angsa segera memanggilnya.

“Hai, Ruyu, kemarilah! Kami ingin meminta satu hal kepadamu!” ujar Angsa.

Dengan keheranan, Ruyu tetap mendekat. “Ada apa? Bukankah aku sudah tidak pernah mengganggu tidur kalian lagi dengan suaraku?”

“Bukan itu, Ruyu!” jawab Bebek cepat.

“Lalu apa lagi?” tanya Ruyu semakin penasaran. Tidak biasanya mereka bertiga berkumpul menunggunya.

Angsa maju, mendekati Ruyu dan berkata, “Kami ingin kamu berkokok lagi setiap pagi.”

Ruyu semakin heran dengan permintaan Angsa. “Maksud kalian?”

“Ya, Ruyu. Kami ingin kamu berkokok kembali di depan kandang setiap pagi. Agar kami bisa mencari makanan di pagi hari seperti dulu lagi. Sejak suaramu tidak terdengar lagi, kami bangun kesiangan. Akhirnya makanan sudah sulit dicari.” Jelas Mentok.

“Jadi, mau ya, membangunkan kami lagi dengan kokokmu?” Mohon Bebek dan Angsa bersamaan.

Ruyu tersenyum. Teman-temannya kini menyadari, dengan bangun lebih awal mereka akan dengan mudah mendapatkan makanan dibandingkan mencarinya kala siang sudah menyapa.

“Benar, aku sudah boleh lagi berkokok di dekat kandang kalian saat pagi hari?”

Bebek, Mento, dan Angsa mengangguk. Mereka berlari memeluk Ruyu. Ia berjanji akan membangunkan teman-temannya untuk segera mencari makanan.

Tamat

#OneDayOnePost

Share:

1 komentar